Rabu, 19 Desember 2018

Pengumuman Kelulusan Akhir Pejuang Inspirasi Tahun 2018




Hallo kawan-kawan!!!
Salam sejahtera bagi kita semua.
Pada bulan November kemarin, kami telah mengadakan Oprec PI (Pejuang Inspirasi) yang ditujukan untuk adik-adik SMA/K se-Indonesia. Selama ini, adik-adik Pejuang Inspirasi telah dibimbing, diberikan arahan dan masukan, serta juga diseleksi melalui beberapa tahap.
Nah, seperti yang telah ditetapkan sebelumnya, hari ini Rabu, 19 Desember 2018 merupakan hasil pengumuman kelulusan akhir untuk Pejuang Inspirasi tahun 2018.
Berikut adalah nama-nama Pejuang Inspirasi yang di terima :

  1. Ahmad David Pratama Putra
  2. Aldiansyah 
  3. Alviani Okta Nur Zahro
  4. Amanda Khairina
  5. Anggita Putri
  6. Bela Anisa Tri Damayanti 
  7. Brintan Samudranis
  8. Chika Aprilia
  9. Desy Nurhayati
  10. Dipya Nur Annisa
  11. Gede Ananda
  12. I Made Putra P.
  13. Intan Dyah K.
  14. Irsyadina Hasana Bharata
  15. Karimah Alfitaratna
  16. Lailyan Nisa
  17. Laylani Azzhari
  18. Meliani Sri Rahayu
  19. Meliantha Calista
  20. Mia Rohayati
  21. Mizelia Nabila
  22. Molly A.
  23. Mursalim
  24. Nabila Huwaida
  25. Nadia Lathifatul Faiza
  26. Najwa Nur A. 
  27. Nazhifah Imaduddin
  28. Nelis Rena Ningsih
  29. Nivos Krisman Waruwu
  30. Novia Handayani
  31. Nur Izza Febrianti Ar-rohim
  32. Nuri Alfina Komariyah
  33. Presca Rezha
  34. Puri Rahmawati
  35. Putri Amelia
  36. Putri Apriliani
  37. Putri Syifa Aulia
  38. Putri Trisna
  39. Putri W.
  40. Rahmawati
  41. Rifa Sausan A.
  42. Rizhi Ahbar M.
  43. Rizna Anisa
  44. Rizqa Fachri Muhammad  
  45. Sayla Salsabila
  46. Shelyana Wulandari
  47. Sindy Wulandari
  48. Sonia Nanda M. 
  49. Sripandit Pandhita Mawar 
  50. Surya Putri D. P.
  51. Titis Putri Pamungkas 
  52. Vreaasca 
  53. Yayuk Puji Lestari
Nah, demikianlah hasil kelulusan akhir Pejuang Inspirasi Tahun 2018. Selamat bagi adik-adik yang sudah lolos. Untuk yang belum lolos, jangan sedih ya. Tetap semangat dan berjuang dalam meraih mimpi kalian. Dan tetaplah yakin dan percaya, bahwa usaha tidak akan menghianati hasil.



_Tirta Foundation_
_Alirkan Kebaikan_

Rabu, 05 Desember 2018

Aspirasi Untuk Negeri



Indonesia adalah negara majemuk yang kaya akan sumber daya alam, beragam suku, dan budaya yang mewarnai bangsa. Kekayaan sumber daya tak menjamin negara tersebut menjadi negara maju, terbukti saat ini Indonesia masih menjadi negara berkembang di Asia Tenggara. Berbagai permasalahan memperkuat argumentasi penyebab terkendala menuju predikat negara maju.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong tinggi yaitu mencapai 1,49 persen. Pertumbuhan penduduk yang tinggi meyebabkan problematik. Peningkatan populasi menyebabkan meningkatnya sandang pangan yang tak sebanding dengan tenaga kerja terlatih. Sumber daya manusia di Indonesia bisa dibilang masih rendah, banyak pemalas yang sibuk dengan zona nyaman.
Pemuda, salah satu aset utama mengalirkan jiwa patriotisme membangkitkan negeri. Sangat disayangkan bila masa muda hanya berfoya-foya tanpa karya. Indonesia diproyeksikan akan menjadi bangsa yang maju dan bersinar pada tahun 2045. Akankah ini menjadi nyata atau sekadar wacana prediksi semata?.
Waktu semakin cepat bergerak maju, menyediakan dua pilihan yaitu pasrah dengan keadaan atau melakukan pergerakan. Untuk mencapai Indonesia negara maju harus banyak perjuangan yang harus dikerjakan. Tingginya angka pengangguran masih menjadi topik hangat yang ada. Tingginya angka pengangguran tersebut menjadi permasalahan bagi perekonomian di Indonesia. Produktivitas dan pendapatan rakyat menjadi imbas menyebabkan timbulnya kemiskinan yang semakin meningkat.
Perekonomian sangat berdampak bagi masyarakat, demi kata sejahtera tak jarang masyrakat menghalalkan segala cara. Menjadi pengajar, pedagang, pemulung, pengemis, bahkan perampok. Krisis ekonomi seolah menulikan telinga, membutakan mata. Bukan hanya rakyat biasa, para pejabat pun tak segan menjadi perampok uang negara. Dengan sebutan koruptor berdasi mereka melakukan aksinya, rupiah menjadi incaran. Hal ini tentu sangat berdampak bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia. Aksi korupsi bisa jadi menyebabkan kurangnya pemerataan infrastruktur. Padahal, pembangunanjuga berperan penting dalam keberhasilan perekonomian sebuah negara dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pendidikan belum tersebar ke seluruh pelosok nusantara. Padahal hal ini berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia. Jika kualitas sumber daya manusia rendah, otomatis kualitas hidup juga rendah. Hal ini mengakibatkan masyarakat semakin terbelakang karena meningkatnya angka buta huruf.
Perkembangan teknologi di Indonesia berkembang pesat, terbukti dari penggunaan gawai yang mayoritas masyarakat gunakan. Hal ini dapat mengatasi dan dapat membantu Indonesia menuju negara maju. Dengan adanya, teknologi masyarakat bebas berselancar mencari ilmu baru sebanyak-banyaknya dari segala penjuru.
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri. Investasi akan semakin meningkatkan produktivitas ekonomi. Selain itu, perkembangan teknologi dapat mengurangi angka pengangguran. Orang tak perlu bersusah payah memikirkan lapangan pekerjaan yang sangat minim, dengan adanya teknologi masyarakat dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Salah satu contoh yaitu menjadi pengusaha di bidang online shop. Tak perlu modal yang banyak hanya perlu keuletan dan kesabaran dalam berjualan.
Hingga saat ini pemerintah gencar melakukan berbagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Program Kartu Indonesia pintar( KIP) untuk menjamin peningkatan kualitas pendidikan. Sementara dari segi kesehatan, pemerintah memberikan bantuan berupa Kartu Indonesia Sehat( KIS). Dalam bidang ekonomi, diharapkan ada peningkatan lapangan pekerjaan. Untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Keberadaan teknologi sangat membantu mewujudkan Indonesia sebagai negara maju. Sumber daya alam sudah tersedia, tinggal bagaimana kita mengelola dengan bijak. Sekalipun teknologi semakin canggih, bukan berarti moral etika berkurang. Teknologi memang menjamin ilmu pengetahuan, namun jangan lupakan membaca buku.
Menuju Indonesia maju bukan hal yang mustahil dicapai, sudah banyak gagasan yang dilontarkan. Sekarang tinggal pergerakan mencapai tujuan, dan bagaimana usaha kita dalam disiplin mewujudkan. Sekalipun perbedaan mengakibatkan beragam argumentasi bukan berarti alasan untuk perpecahan. Bangkit bersama wujudkan Indonesia damai sejahtera dengan karya nyata bangsa.




Oleh : Titis 






Daftar Pustaka

Mulyani, Indah. 2015. Perkembangan Teknologi dan Komunikasi. (Online)
(https://www.google.co.id/amp/s/indahmulyani11.wordpress.com/2015/09/20/dampak-perkembangan-teknologi-terhadap-4-aspek-ekonomipoloitiksosial-budaya/amp/)

Rifa, Bustomi. 2017. Ilmu Geografi. (Online)
(https : //www.google.co.id/amp/s/ilmugeografi.com/ilmu-sosial/alasan-Indonesia-
termasuk -negara-berkembang/amp)

Apa sih Tirta Foundation itu?

TIRTA FOUNDATION








I.       Latar Belakang
Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD.
Peningkatan sumber daya manusia merupakan prioritas dalam pembangunan nasional. Namun dalam kehidupan yang terjadi setiap harinya sering menghadapi suatu kenyataan, bahwa banyak anak atau remaja dalam kehidupan yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pribadi ataupun potensi yang dimilikinya.
Data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, mutu pendidikan di Indonesia hanya menempati peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang. Dalam analisis Laporan Pembangunan Manusia 2016, Badan PBB Urusan Pembangunan (UNDP) memperlihatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (IPM) ternyata mengalami penurunan 18,2 persen disbanding tahun sebelumnya bila memperhitungkan indikator kesenjangan pendidikan dan harapan hidup saat lahir di Indonesia.
Banyak anak Indonesia yang belum bisa menikmati pendidikan di tingkat
perguruan tinggi sederajat. Hal ini karena berbagai faktor, yaitu masalah ekonomi, kurang motivasi dan informasi, serta budaya lingkungan. Faktor ekonomi tetap menjadi alasan utama anak-anak Indonesia tidak bersedia melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Lalu, kurangnya motivasi dan informasi membuat anak-anak Indonesia tidak mempunyai gambaran tentang dunia perkuliahan, sehingga tidak mampu menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan. Lalu, budaya lingkungan yang banyak anak sebayanya tidak melanjutkan kuliah dan memilih menikah di usia muda. Hal ini dianggap lumrahdan biasa, karena dijadikan suatu hal turun temurun di suatu daerah.
Maka, Tirta Foundation hadir sebagai cahaya yang membuka cakrawala pengetahuan anak-anak Indonesia untuk lebih mengetahui dunia perkuliahan dan memberikan motivasi kepada mereka tentang urgensi pendidikan. Disini mentor-mentor yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan di perguruan tinggi memberikan pembinaan dan pembimbingan kepada anak-anak SMA sederajat seluruh Indonesia. Dengan berbekal tekad yang kuat dan semangat dalam menebarkan kebaikan untuk Indonesia lebih baik, khususnya dalam dunia pendidikan.

II.    Tujuan
1.  Memberikan pembinaan motivasi kepada anak-anak SMA/K sederajat seluruh Indonesia untuk melanjutkan pendidikan dan pemetaan karier.
2. Memberikan pembimbingan mengenai softskill (kepemimpinan, manajemen waktu,public speaking,kepenulisan,kewirausahaan dan media).
3.  Menjaring pemuda/i Indonesia untuk berkolaborasi dalam upaya mengalirkan kebaikan dan menebarkan manfaat seluas-luasnya melalui kegiatan sosial.

III. Manfaat
1.     Bagi pemerintah:
Mampu membantu pemerintah dalam upaya perwujudan tujuan Bangsa Indonesia, yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa”.
2.     Bagi Mahasiswa (Mentor Inspirasi) :
Mampu menjadi kesempatan untuk berbagi kisah inspiratif dan belajar dalam kegiatan pembinaan.
3.     Bagi Peserta (Pejuang Inspirasi) :
Mampu memperoleh inspirasi dan menambah informasi untuk melanjutkan pendidikan dan mengetahui potensi diri.
4.     Bagi Masyarakat :
Mampu mendapat manfaat dari kegiatan sosial yang dikerjakan (Pembuatan Istana Baca Inspirasi, Berbagi nasi, Belajar bersama SD-SMP, Bakti Sosial di Panti Asuhan, Konser Amal, dll)

IV.Sasaran Peserta
Peserta Tirta Foundation dari anak-anak SMA sederajat seluruh Indonesia kelas X, XI, XII sebagai anak bimbing. Dan, mahasiswa seluruh Indonesia dan luar negeri sebagai pembimbing.

V.   Konsep Kegiatan
Pemberian beasiswa ada 2 yaitu Beasiswa Pembinaan dan Beasiswa Materi. Pemberian materi pembinaan minimal 1 bulan sekali di chapter masing-masing. Dan pembinaan online via whatsapp setiap minggu dengan materi yang berbeda setiap minggunya. Beasiswa materi adalah beasiswa yang diberikan kepada Pejuang Inspirasi terbaik di setiap chapter. Bukan berupa uang, namun perlengkapan pendidikan yang disesuaikan dengan kesepakatan tiap chapter. Beasiswa materi bukan menjadi tujuan. Karena hanya sebagai bonus. Tujuan utama adalah pembinaan untuk menunjang kemampuan Pejuang Inspirasi dalam halsoftskill dan pemberian informasi.




Senin, 03 Desember 2018

Indonesia Toleran


“Setiap orang memiliki seribu alasan untuk berbeda. Tapi, setiap orang pun juga
memiliki sejuta alasan untuk bisa memahami perbedaan”

         Generasi sekarang disebut generasi millenial. Generasi yang katanya lebih banyak makan micin. Generasi yang anaknya disebut juga Kids Zaman Now. Generasi nunduk. Dan masih banyak lagi sebutan-sebutan. Terlepas itu semua ada hal yang membuat hati ini semakin lama semakin menangis melihat perkembangan pemuda negeri ini yang akhir ini mulai kehilangan karakternya.
        Karakter merupakan hal yang paling penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Karakter bangsa dibutuhkan dalam permasalahan dan persaingan di era globalisasi yang semakin ketat sekarang ini. Dan disinilah peran kita sebagai pemuda dibutuhkan, menjadi agen perubahan bangsa.
      Tapi sekarang, para pemuda sudah mulai kehilangan jati dirinya. Pancasila yang menjadi pedoman dan falsafah hidup dalam keseharian sudah mulai ditinggalkan. Di era sekarang sudah dapat dikatakan sebagai krisis karakter.
        Maraknya berita hoax adalah salah satu permasalahan dalam krisis karakter. Hoax telah membuat bangsa yang dulu berdiri di atas persatuan mulai terpecah dan dikotak-kotakkan. Berita yang belum tentu kebenarannya membuat kita gelap mata terhadap sesama saudara sebangsa. Membuat percakapan tak seakrab dulu. Tetapi janganlah lupa, Indonesia untuk merdeka tak hanya mengorbankan satu golongan, atau satu etnis, atau satu agama, pun juga bukan satu ras. Tetapi Indonesia merdeka adalah hasil gotong royong dari semua elemen bangsa.
            Perbedaan yang dulu membuat kita bersatu mulai terkikis dengan apatis, membuat kita mulai kehilangan rasa percaya kita. Kepercayaan adalah salah satu elemen penting dalam berbangsa dan bernegara. Tanpa ada kepercayaan seseorang akan berfikir individualisme. Tanpa adanya kepercayaan tak ada kata menghargai atau menghormati. Tanpa percaya kita tak bisa memecahkan permasalahan bangsa kita.
            Sudah saatnya kita mulai kembali ke dalam Bhinneka. Menghancurkan egoisme dalam diri. Merobohkan kepentingan individu, golongan, ras, agama, atau suku. Stop saling mencaci antar elemen bangsa. Berhenti mencari kesalahan dan keburukan satu sama lain. Kita adalah bangsa yang satu. Berdiri di atas tanah yang sama. Memiliki darah yang sama. Memiliki bahasa pemersatu yang sama.
            Selalu ingatlah perbedaan adalah yang menyatukan kita. Umpamakan kita adalah alat-alat gamelan. Gamelan tak akan dapat berdiri satu satu. Gamelan tak dapat berupa kenong saja, bonang saja, kendang saja, ataupun gong saja. Tapi Gamelan adalah harmonisasi dari semua alat di dalamnya. Tak ada yang mendahului, tak ada yang mengakhiri, mereka bersatu padu dalam harmoni. Itulah keberagaman tak ada cacat di dalamnya, ada yang cacat mereka saling menutupi. Itulah keberagaman tak ada hitam, putih atau abu-abu, melainkan berbagai warna yang selalu membuatnya indah.
            Buktikan kepada generasi sebelumnya generasi millenial bukanlah generasi yang pemalas melainkan generasi cerdas. Tunjukkan generasi mellenial juga dapat melakukan aksi. Kalau kita dapat terpecah karena satu alasan, kenapa kita tidak bisa bersatu dengan seribu kesamaan. Mulailah percaya.




Oleh : Dipya

Julukan "Heaven on Earth" untuk Indonesia


‘Paru-Paru Dunia’ julukan dunia untuk Indonesia yang  memiliki banyak hutan, salah satunya adalah hutan di Kalimantan yang merupakan hutan terbesar kedua di dunia setelah Amazonia di Brazil yang fungsinya sebagai organ pernafasan bumi. Bukan hanya itu, dunia memberi banyak julukan untuk Indonesia, salah satunya adalah ‘Heaven on Earth’ melihat dari begitu banyaknya kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, hamparan alam yang meneyejukan mata, serta kekayaan budaya peninggalan nenek moyang yang begitu beragam. Tak heran banyak negara di dunia yang takjub dengan Indonesia. Namun dilain sisi, banyak sekali masyarakat Indonesia yang seakan acuh tentang kekayaan alam Indonesia yang seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin. Pikiran kolot masyarakat Indonesia yang hanya terpaku pada aktifitasnya yang monoton dan tidak mau keluar dari zona nyaman membuat banyak peluang negara lain untuk mengambil apa yang Indonesia miliki.
Dengan memanfaatkan keramah-tamahan masyarakat Indonesia dan pikiran kolotnya, orang luar terus bergerak maju memanfaatkan kekayaan Indonesia. Sedangkan Indonesia terus saja berotasi pada zona nyamannya sebagai ‘Negara Berkembang’ walau sebenarnya Indonesia bisa lebih melesat jauh menandingi negara-negara maju dunia, ditilik dari SDA dan SDM, serta kekayaan budayanya yang mumpuni.
Tapi kembali lagi pada masyarakat Indonesia dengan pikiran kolotnya. Dan di zaman milenial ini, penerus bangsa banyak yang acuh dengan negaranya sendiri. Di daerah perkotaan, sebutlah Jakarta para generasi muda penerus bangsa seolah terlalu terlena dengan perkembangan zaman dan bantuan-bantuan dari pemerintah seolah memanjakan mereka  hingga akhirnya lupa apa kewajiban mereka sebenarnya. Sedangkan di daerah terpencil, banyak para generasi penerus bangsa yang dengan perjuangan hebatnya rela tertatih-tatih hanya untuk bisa mengenyam pendidikan. Di sinilah letak salahnya, pemerataan pendidikan yang tak berjalan lancar. Pemerintah seakan tak sadar, bahwa jauh disana ada anak yang memiliki semangat tinggi, tapi minimnya fasilitass di daerahnya membuatnya mungkin harus mengugurkan mimpi.
Kiranya perlu di galakan sosialisasi-sosialisasi ke tiap-tiap tempat di Indonesia akan semangat nasionalis. Tentang pentingnya memajukan bangsa sendiri. Tentang apa dampaknya jika generasi muda penerus bangsa kini terpuruk dan kehilangan semangatnya. Tentang tahu diri, toleransi, dan empati yang mulai luntur dari jiwa generasi para penerus bangsa. Bantuan-bantuan materiil pada ia yang memiliki semangat tinggi membangun bangsa, namun harus terhalang ekonomi. Dan pengetatan pilihan tayangan siaran televisi zaman ini yang kian banyak mencemari otak generasi penerus bangsa. Penanaman moriil kepada para pelajar, seharusnya dimulai sedini mungkin, sebelum mereka mempunyai jalan pikirnya sendiri yang akan semakin sulit untuk dibentuk.
Selain itu, seharusnya ada pemerataan daerah yang teratur, agar tidak ada kepadatan penduduk di satu daerah saja, yang menyebabkan banyaknya lingkungan kumuh yang tak terurus dihuni oleh masyarakat akibat kurangnya lahan untuk ditempat. Perbanyak bursa kerja untuk para pengangguran di Indonesia agar tidak melulu menjadi sampah masyarakat. Dan minimalisir bantuan pada masyarakat kurang mampu, lebih dipilah lagi, seperti hanya diberikan pada lansia yang kurang mampu. Karena jika terlalu dimanja pun masyarakan akan terus terlena tanpa ada pergerkan dari diri sendiri. Lebih maksimalkan pemberian ruang produktiv untuk masyarakat.
Untuk memajukan Indonesia yang perlu dimajukan terlebih dahulu adalah generasi muda penerus bangsanya. Bantu kobarkan semangat nasionalisnya, tumbuhkan keberaniannya, serta bangun karakternya agar dapat tahan banting menghadapi segala hal, agar dapat tetap membumi walau sudah berada dilangit-langit. Dan tanamkan rasa saling memiliki satu sama lain sesama pemuda/pemudi Indonesia. Berikan pemahaman tentang bagaimana negara tempat mereka dilahirkan ini, tentang pentingnya memajukan tanah kelahiran sendiri. Biarkan pemerintah sibuk dengan masalah politiknya. Karena nasib kemajuan Indonesia di masa mendatang berada di tangan generasi muda penerus bangsanya. Jika pemudanya terpuruk, maka Indonesia akan semakin mundur.
Karena pada dasarnya, Indonesia ini sudah kaya akan segalanya. Hanya butuh penggerak awal dan pemikiran maju dari setiap generasi penerus bangsanya yang siap keluar dari zona nyaman untuk membangun Indonesia menjadi ‘Negara Maju’.




Oleh : Putri Apriliani

Pencegahan Korupsi Untuk Masa Depan Bangsa


Hak dan kewajiban bukan masalah untuk generasi zaman now. Sikap bela negara makin di kembangkan dan di ajarkan.Upaya demi upaya pemerintah mencari cara, tapi adakah hasil untuk masyarakat menikmatinya. Kita selaku pemuda dan  pemudi Indonesia tidak angkuh dan tidak lantang untuk mengangkat bicara. Katanya sudah 73 Tahun Indonesia merdeka, tapi yang masih terdengar sekarang Korupsi...Korupsi...dan Korupsi terus merajarela.
Korupsi secara umum  menurut para ahli dan undang-undang  adalah tindakan  pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaaan  publik yang di kuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dari Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dan Transparency International (IT) menggunakan skala  0-100 .Nilai 0 artinya paling korupsi, sedangkan nilai 100 berarti paling bersih dari korupsi.
Di tahun 2017 Selandi Baru menduduki peringkat ke-1 dengan nilai  89 poin yang terbilang besar dan di katakan hampir bersih dari adanya korupsi. Sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke-96 dengan nilai 37 poin yang mana nilai tersebut terbilang jauh dari nilai 100 yang dinyatakan paling bersih dari adanya korupsi. Hal ini mungkin yang membedakan  dengan bagaimana Indonesia  mengendalikan perlakuan deskriminatif belakangan ini. Keberagaman yang mestinya di lihat sebagai potensi, belakangan ini di Indonesia  oleh beberapa kalangan  malah di anggap sebagai  ancaman nasional.
Dampak dari korupsi ini bermacam-macam. Baik dari segi ekonomi, sosial, kemiskinan rakyat, runtuhnya otoritas  pemerintahan dan banyak sekali dampak lainnya. Oleh karena itu kita patut memiliki rasa tanggung jawab  bersama untuk  melakukan upaya pemberantasan praktik korupsi. Sebagai generasi zaman now kita tidak hanya  mengandalkan konten  yang positif  dan pemanfaatan  teknologi informasi  yang imajinatif dan kita tidak bisa  hanya mengandalkan Komisi Pemberantas Krupsi (KPK) untuk menyudahinya. Secanggih apapun alat yang kita gunakan, bila mental masyarakat belum baik pasti itu akan lebih sulit untuk menyiastinya. Sebaliknya, jika pembangunan infrastruktur pencegahan korupsi sejalan dengan pembangunan mental dan spiritual, maka kita negara Indonesia optimis suatu hari akan terbebas dari korupsi.




Oleh : Aldi