Senin, 03 Desember 2018

Indonesia Toleran


“Setiap orang memiliki seribu alasan untuk berbeda. Tapi, setiap orang pun juga
memiliki sejuta alasan untuk bisa memahami perbedaan”

         Generasi sekarang disebut generasi millenial. Generasi yang katanya lebih banyak makan micin. Generasi yang anaknya disebut juga Kids Zaman Now. Generasi nunduk. Dan masih banyak lagi sebutan-sebutan. Terlepas itu semua ada hal yang membuat hati ini semakin lama semakin menangis melihat perkembangan pemuda negeri ini yang akhir ini mulai kehilangan karakternya.
        Karakter merupakan hal yang paling penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Karakter bangsa dibutuhkan dalam permasalahan dan persaingan di era globalisasi yang semakin ketat sekarang ini. Dan disinilah peran kita sebagai pemuda dibutuhkan, menjadi agen perubahan bangsa.
      Tapi sekarang, para pemuda sudah mulai kehilangan jati dirinya. Pancasila yang menjadi pedoman dan falsafah hidup dalam keseharian sudah mulai ditinggalkan. Di era sekarang sudah dapat dikatakan sebagai krisis karakter.
        Maraknya berita hoax adalah salah satu permasalahan dalam krisis karakter. Hoax telah membuat bangsa yang dulu berdiri di atas persatuan mulai terpecah dan dikotak-kotakkan. Berita yang belum tentu kebenarannya membuat kita gelap mata terhadap sesama saudara sebangsa. Membuat percakapan tak seakrab dulu. Tetapi janganlah lupa, Indonesia untuk merdeka tak hanya mengorbankan satu golongan, atau satu etnis, atau satu agama, pun juga bukan satu ras. Tetapi Indonesia merdeka adalah hasil gotong royong dari semua elemen bangsa.
            Perbedaan yang dulu membuat kita bersatu mulai terkikis dengan apatis, membuat kita mulai kehilangan rasa percaya kita. Kepercayaan adalah salah satu elemen penting dalam berbangsa dan bernegara. Tanpa ada kepercayaan seseorang akan berfikir individualisme. Tanpa adanya kepercayaan tak ada kata menghargai atau menghormati. Tanpa percaya kita tak bisa memecahkan permasalahan bangsa kita.
            Sudah saatnya kita mulai kembali ke dalam Bhinneka. Menghancurkan egoisme dalam diri. Merobohkan kepentingan individu, golongan, ras, agama, atau suku. Stop saling mencaci antar elemen bangsa. Berhenti mencari kesalahan dan keburukan satu sama lain. Kita adalah bangsa yang satu. Berdiri di atas tanah yang sama. Memiliki darah yang sama. Memiliki bahasa pemersatu yang sama.
            Selalu ingatlah perbedaan adalah yang menyatukan kita. Umpamakan kita adalah alat-alat gamelan. Gamelan tak akan dapat berdiri satu satu. Gamelan tak dapat berupa kenong saja, bonang saja, kendang saja, ataupun gong saja. Tapi Gamelan adalah harmonisasi dari semua alat di dalamnya. Tak ada yang mendahului, tak ada yang mengakhiri, mereka bersatu padu dalam harmoni. Itulah keberagaman tak ada cacat di dalamnya, ada yang cacat mereka saling menutupi. Itulah keberagaman tak ada hitam, putih atau abu-abu, melainkan berbagai warna yang selalu membuatnya indah.
            Buktikan kepada generasi sebelumnya generasi millenial bukanlah generasi yang pemalas melainkan generasi cerdas. Tunjukkan generasi mellenial juga dapat melakukan aksi. Kalau kita dapat terpecah karena satu alasan, kenapa kita tidak bisa bersatu dengan seribu kesamaan. Mulailah percaya.




Oleh : Dipya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar