“Setiap
orang memiliki seribu alasan untuk berbeda. Tapi, setiap orang pun juga
memiliki
sejuta alasan untuk bisa memahami perbedaan”
Generasi
sekarang disebut generasi millenial. Generasi yang katanya lebih banyak makan
micin. Generasi yang anaknya disebut juga Kids
Zaman Now. Generasi nunduk. Dan masih banyak lagi sebutan-sebutan. Terlepas itu semua ada hal yang membuat hati ini semakin lama semakin menangis melihat perkembangan
pemuda negeri ini yang akhir ini mulai kehilangan karakternya.
Karakter merupakan hal
yang paling penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Karakter bangsa dibutuhkan
dalam permasalahan dan persaingan di era globalisasi yang semakin ketat
sekarang ini. Dan disinilah peran kita sebagai pemuda dibutuhkan, menjadi agen
perubahan bangsa.
Tapi
sekarang, para pemuda sudah mulai kehilangan jati dirinya. Pancasila yang
menjadi pedoman dan falsafah hidup dalam keseharian sudah mulai ditinggalkan.
Di era sekarang sudah dapat dikatakan sebagai krisis
karakter.
Maraknya
berita hoax adalah salah satu permasalahan dalam krisis karakter. Hoax telah
membuat bangsa yang dulu berdiri di atas persatuan mulai terpecah dan
dikotak-kotakkan. Berita yang belum tentu kebenarannya membuat kita gelap mata
terhadap sesama saudara sebangsa. Membuat percakapan tak seakrab dulu. Tetapi
janganlah lupa, Indonesia untuk merdeka tak hanya mengorbankan satu golongan,
atau satu etnis, atau satu agama, pun juga bukan satu ras. Tetapi Indonesia
merdeka adalah hasil gotong royong dari semua elemen bangsa.
Perbedaan
yang dulu membuat kita bersatu mulai terkikis dengan apatis, membuat kita mulai
kehilangan rasa percaya kita. Kepercayaan adalah salah satu elemen penting
dalam berbangsa dan bernegara. Tanpa ada kepercayaan seseorang akan berfikir
individualisme. Tanpa adanya kepercayaan tak ada kata menghargai atau
menghormati. Tanpa percaya kita tak bisa memecahkan permasalahan bangsa kita.
Sudah
saatnya kita mulai kembali ke dalam Bhinneka. Menghancurkan egoisme dalam diri.
Merobohkan kepentingan individu, golongan, ras, agama, atau suku. Stop saling
mencaci antar elemen bangsa. Berhenti mencari kesalahan dan keburukan satu sama
lain. Kita adalah bangsa yang satu. Berdiri di atas tanah yang sama. Memiliki
darah yang sama. Memiliki bahasa pemersatu yang sama.
Selalu
ingatlah perbedaan adalah yang menyatukan kita. Umpamakan kita adalah alat-alat
gamelan. Gamelan tak akan dapat berdiri satu satu. Gamelan tak dapat berupa
kenong saja, bonang saja, kendang saja, ataupun gong saja. Tapi Gamelan adalah
harmonisasi dari semua alat di dalamnya. Tak ada yang mendahului, tak ada yang
mengakhiri, mereka bersatu padu dalam harmoni. Itulah keberagaman tak ada cacat
di dalamnya, ada yang cacat mereka saling menutupi. Itulah keberagaman tak ada
hitam, putih atau abu-abu, melainkan berbagai warna yang selalu membuatnya
indah.
Buktikan
kepada generasi sebelumnya generasi millenial bukanlah generasi yang pemalas
melainkan generasi cerdas. Tunjukkan generasi mellenial juga dapat melakukan
aksi. Kalau kita dapat terpecah karena satu alasan, kenapa kita tidak bisa
bersatu dengan seribu kesamaan. Mulailah percaya.
Oleh : Dipya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar