TIRTA FOUNDATION
I. Latar Belakang
Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2
disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20%
dari APBN dan APBD.
Peningkatan sumber daya manusia merupakan
prioritas dalam pembangunan nasional. Namun dalam kehidupan yang terjadi setiap
harinya sering menghadapi suatu kenyataan, bahwa banyak anak atau remaja dalam
kehidupan yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pribadi ataupun
potensi yang dimilikinya.
Data UNESCO dalam Global Education
Monitoring (GEM) Report 2016, mutu pendidikan di Indonesia hanya menempati
peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang. Dalam analisis Laporan Pembangunan
Manusia 2016, Badan PBB Urusan Pembangunan (UNDP) memperlihatkan Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia (IPM) ternyata mengalami penurunan 18,2 persen
disbanding tahun sebelumnya bila memperhitungkan indikator kesenjangan
pendidikan dan harapan hidup saat lahir di Indonesia.
Banyak anak Indonesia yang belum bisa
menikmati pendidikan di tingkat
perguruan tinggi sederajat. Hal ini karena berbagai faktor, yaitu masalah ekonomi, kurang motivasi dan informasi, serta budaya lingkungan. Faktor ekonomi tetap menjadi alasan utama anak-anak Indonesia tidak bersedia melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Lalu, kurangnya motivasi dan informasi membuat anak-anak Indonesia tidak mempunyai gambaran tentang dunia perkuliahan, sehingga tidak mampu menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan. Lalu, budaya lingkungan yang banyak anak sebayanya tidak melanjutkan kuliah dan memilih menikah di usia muda. Hal ini dianggap lumrahdan biasa, karena dijadikan suatu hal turun temurun di suatu daerah.
perguruan tinggi sederajat. Hal ini karena berbagai faktor, yaitu masalah ekonomi, kurang motivasi dan informasi, serta budaya lingkungan. Faktor ekonomi tetap menjadi alasan utama anak-anak Indonesia tidak bersedia melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Lalu, kurangnya motivasi dan informasi membuat anak-anak Indonesia tidak mempunyai gambaran tentang dunia perkuliahan, sehingga tidak mampu menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan. Lalu, budaya lingkungan yang banyak anak sebayanya tidak melanjutkan kuliah dan memilih menikah di usia muda. Hal ini dianggap lumrahdan biasa, karena dijadikan suatu hal turun temurun di suatu daerah.
Maka, Tirta Foundation hadir sebagai
cahaya yang membuka cakrawala pengetahuan anak-anak Indonesia untuk lebih
mengetahui dunia perkuliahan dan memberikan motivasi kepada mereka tentang
urgensi pendidikan. Disini mentor-mentor yang berasal dari berbagai latar
belakang pendidikan di perguruan tinggi memberikan pembinaan dan pembimbingan
kepada anak-anak SMA sederajat seluruh Indonesia. Dengan berbekal tekad yang
kuat dan semangat dalam menebarkan kebaikan untuk Indonesia lebih baik,
khususnya dalam dunia pendidikan.
II. Tujuan
1. Memberikan pembinaan motivasi kepada
anak-anak SMA/K sederajat seluruh Indonesia untuk melanjutkan pendidikan dan
pemetaan karier.
2. Memberikan pembimbingan mengenai softskill (kepemimpinan, manajemen waktu,public speaking,kepenulisan,kewirausahaan dan media).
3. Menjaring pemuda/i Indonesia untuk
berkolaborasi dalam upaya mengalirkan kebaikan dan menebarkan manfaat seluas-luasnya melalui kegiatan sosial.
III. Manfaat
1. Bagi pemerintah:
Mampu membantu pemerintah dalam upaya perwujudan tujuan Bangsa Indonesia, yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa”.
2. Bagi Mahasiswa (Mentor Inspirasi) :
Mampu menjadi kesempatan untuk berbagi kisah inspiratif dan
belajar dalam kegiatan pembinaan.
3. Bagi Peserta (Pejuang Inspirasi) :
Mampu memperoleh inspirasi dan menambah informasi untuk
melanjutkan pendidikan dan mengetahui potensi diri.
4. Bagi Masyarakat
:
Mampu mendapat manfaat dari kegiatan sosial yang dikerjakan
(Pembuatan Istana Baca Inspirasi, Berbagi nasi, Belajar bersama SD-SMP, Bakti
Sosial di Panti Asuhan, Konser Amal, dll)
IV.Sasaran Peserta
Peserta Tirta Foundation dari anak-anak
SMA sederajat seluruh Indonesia kelas X, XI, XII sebagai anak bimbing. Dan, mahasiswa
seluruh Indonesia dan luar negeri sebagai pembimbing.
V. Konsep Kegiatan
Pemberian beasiswa ada 2 yaitu Beasiswa
Pembinaan dan Beasiswa Materi. Pemberian materi pembinaan minimal 1 bulan
sekali di chapter masing-masing. Dan pembinaan online via whatsapp
setiap minggu dengan materi yang berbeda setiap minggunya. Beasiswa materi
adalah beasiswa yang diberikan kepada Pejuang Inspirasi terbaik di setiap
chapter. Bukan berupa uang, namun perlengkapan pendidikan yang disesuaikan
dengan kesepakatan tiap chapter. Beasiswa materi bukan menjadi tujuan. Karena
hanya sebagai bonus. Tujuan utama adalah pembinaan untuk menunjang kemampuan
Pejuang Inspirasi dalam halsoftskill dan pemberian informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar