‘Paru-Paru Dunia’ julukan dunia untuk Indonesia yang memiliki banyak hutan, salah satunya adalah
hutan di Kalimantan yang merupakan hutan terbesar kedua di dunia setelah
Amazonia di Brazil yang fungsinya sebagai organ pernafasan bumi. Bukan hanya
itu, dunia memberi banyak julukan untuk Indonesia, salah satunya adalah ‘Heaven
on Earth’ melihat dari begitu banyaknya kekayaan alam Indonesia yang melimpah
ruah, hamparan alam yang meneyejukan mata, serta kekayaan budaya peninggalan
nenek moyang yang begitu beragam. Tak heran banyak negara di dunia yang takjub
dengan Indonesia. Namun dilain sisi, banyak sekali masyarakat Indonesia yang
seakan acuh tentang kekayaan alam Indonesia yang seharusnya dimanfaatkan sebaik
mungkin. Pikiran kolot masyarakat Indonesia yang hanya terpaku pada
aktifitasnya yang monoton dan tidak mau keluar dari zona nyaman membuat banyak
peluang negara lain untuk mengambil apa yang Indonesia miliki.
Dengan memanfaatkan keramah-tamahan masyarakat Indonesia
dan pikiran kolotnya, orang luar terus bergerak maju memanfaatkan kekayaan
Indonesia. Sedangkan Indonesia terus saja berotasi pada zona nyamannya sebagai
‘Negara Berkembang’ walau sebenarnya Indonesia bisa lebih melesat jauh
menandingi negara-negara maju dunia, ditilik dari SDA dan SDM, serta kekayaan
budayanya yang mumpuni.
Tapi kembali lagi pada masyarakat Indonesia dengan
pikiran kolotnya. Dan di zaman milenial ini, penerus bangsa banyak yang acuh
dengan negaranya sendiri. Di daerah perkotaan, sebutlah Jakarta para generasi
muda penerus bangsa seolah terlalu terlena dengan perkembangan zaman dan
bantuan-bantuan dari pemerintah seolah memanjakan mereka hingga akhirnya lupa apa kewajiban mereka
sebenarnya. Sedangkan di daerah terpencil, banyak para generasi penerus bangsa
yang dengan perjuangan hebatnya rela tertatih-tatih hanya untuk bisa mengenyam
pendidikan. Di sinilah letak salahnya, pemerataan pendidikan yang tak berjalan
lancar. Pemerintah seakan tak sadar, bahwa jauh disana ada anak yang memiliki
semangat tinggi, tapi minimnya fasilitass di daerahnya membuatnya mungkin harus
mengugurkan mimpi.
Kiranya perlu di galakan sosialisasi-sosialisasi ke
tiap-tiap tempat di Indonesia akan semangat nasionalis. Tentang pentingnya
memajukan bangsa sendiri. Tentang apa dampaknya jika generasi muda penerus
bangsa kini terpuruk dan kehilangan semangatnya. Tentang tahu diri, toleransi, dan
empati yang mulai luntur dari jiwa generasi para penerus bangsa. Bantuan-bantuan
materiil pada ia yang memiliki semangat tinggi membangun bangsa, namun harus
terhalang ekonomi. Dan pengetatan pilihan tayangan siaran televisi zaman ini
yang kian banyak mencemari otak generasi penerus bangsa. Penanaman moriil
kepada para pelajar, seharusnya dimulai sedini mungkin, sebelum mereka
mempunyai jalan pikirnya sendiri yang akan semakin sulit untuk dibentuk.
Selain itu, seharusnya ada pemerataan daerah yang
teratur, agar tidak ada kepadatan penduduk di satu daerah saja, yang
menyebabkan banyaknya lingkungan kumuh yang tak terurus dihuni oleh masyarakat
akibat kurangnya lahan untuk ditempat. Perbanyak bursa kerja untuk para
pengangguran di Indonesia agar tidak melulu menjadi sampah masyarakat. Dan
minimalisir bantuan pada masyarakat kurang mampu, lebih dipilah lagi, seperti
hanya diberikan pada lansia yang kurang mampu. Karena jika terlalu dimanja pun
masyarakan akan terus terlena tanpa ada pergerkan dari diri sendiri. Lebih
maksimalkan pemberian ruang produktiv untuk masyarakat.
Untuk memajukan Indonesia yang perlu dimajukan terlebih
dahulu adalah generasi muda penerus bangsanya. Bantu kobarkan semangat
nasionalisnya, tumbuhkan keberaniannya, serta bangun karakternya agar dapat
tahan banting menghadapi segala hal, agar dapat tetap membumi walau sudah
berada dilangit-langit. Dan tanamkan rasa saling memiliki satu sama lain sesama
pemuda/pemudi Indonesia. Berikan pemahaman tentang bagaimana negara tempat
mereka dilahirkan ini, tentang pentingnya memajukan tanah kelahiran sendiri.
Biarkan pemerintah sibuk dengan masalah politiknya. Karena nasib kemajuan
Indonesia di masa mendatang berada di tangan generasi muda penerus bangsanya.
Jika pemudanya terpuruk, maka Indonesia akan semakin mundur.
Karena pada dasarnya, Indonesia ini sudah kaya akan
segalanya. Hanya butuh penggerak awal dan pemikiran maju dari setiap generasi
penerus bangsanya yang siap keluar dari zona nyaman untuk membangun Indonesia
menjadi ‘Negara Maju’.
Oleh : Putri Apriliani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar