Senin, 03 Desember 2018

Julukan "Heaven on Earth" untuk Indonesia


‘Paru-Paru Dunia’ julukan dunia untuk Indonesia yang  memiliki banyak hutan, salah satunya adalah hutan di Kalimantan yang merupakan hutan terbesar kedua di dunia setelah Amazonia di Brazil yang fungsinya sebagai organ pernafasan bumi. Bukan hanya itu, dunia memberi banyak julukan untuk Indonesia, salah satunya adalah ‘Heaven on Earth’ melihat dari begitu banyaknya kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, hamparan alam yang meneyejukan mata, serta kekayaan budaya peninggalan nenek moyang yang begitu beragam. Tak heran banyak negara di dunia yang takjub dengan Indonesia. Namun dilain sisi, banyak sekali masyarakat Indonesia yang seakan acuh tentang kekayaan alam Indonesia yang seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin. Pikiran kolot masyarakat Indonesia yang hanya terpaku pada aktifitasnya yang monoton dan tidak mau keluar dari zona nyaman membuat banyak peluang negara lain untuk mengambil apa yang Indonesia miliki.
Dengan memanfaatkan keramah-tamahan masyarakat Indonesia dan pikiran kolotnya, orang luar terus bergerak maju memanfaatkan kekayaan Indonesia. Sedangkan Indonesia terus saja berotasi pada zona nyamannya sebagai ‘Negara Berkembang’ walau sebenarnya Indonesia bisa lebih melesat jauh menandingi negara-negara maju dunia, ditilik dari SDA dan SDM, serta kekayaan budayanya yang mumpuni.
Tapi kembali lagi pada masyarakat Indonesia dengan pikiran kolotnya. Dan di zaman milenial ini, penerus bangsa banyak yang acuh dengan negaranya sendiri. Di daerah perkotaan, sebutlah Jakarta para generasi muda penerus bangsa seolah terlalu terlena dengan perkembangan zaman dan bantuan-bantuan dari pemerintah seolah memanjakan mereka  hingga akhirnya lupa apa kewajiban mereka sebenarnya. Sedangkan di daerah terpencil, banyak para generasi penerus bangsa yang dengan perjuangan hebatnya rela tertatih-tatih hanya untuk bisa mengenyam pendidikan. Di sinilah letak salahnya, pemerataan pendidikan yang tak berjalan lancar. Pemerintah seakan tak sadar, bahwa jauh disana ada anak yang memiliki semangat tinggi, tapi minimnya fasilitass di daerahnya membuatnya mungkin harus mengugurkan mimpi.
Kiranya perlu di galakan sosialisasi-sosialisasi ke tiap-tiap tempat di Indonesia akan semangat nasionalis. Tentang pentingnya memajukan bangsa sendiri. Tentang apa dampaknya jika generasi muda penerus bangsa kini terpuruk dan kehilangan semangatnya. Tentang tahu diri, toleransi, dan empati yang mulai luntur dari jiwa generasi para penerus bangsa. Bantuan-bantuan materiil pada ia yang memiliki semangat tinggi membangun bangsa, namun harus terhalang ekonomi. Dan pengetatan pilihan tayangan siaran televisi zaman ini yang kian banyak mencemari otak generasi penerus bangsa. Penanaman moriil kepada para pelajar, seharusnya dimulai sedini mungkin, sebelum mereka mempunyai jalan pikirnya sendiri yang akan semakin sulit untuk dibentuk.
Selain itu, seharusnya ada pemerataan daerah yang teratur, agar tidak ada kepadatan penduduk di satu daerah saja, yang menyebabkan banyaknya lingkungan kumuh yang tak terurus dihuni oleh masyarakat akibat kurangnya lahan untuk ditempat. Perbanyak bursa kerja untuk para pengangguran di Indonesia agar tidak melulu menjadi sampah masyarakat. Dan minimalisir bantuan pada masyarakat kurang mampu, lebih dipilah lagi, seperti hanya diberikan pada lansia yang kurang mampu. Karena jika terlalu dimanja pun masyarakan akan terus terlena tanpa ada pergerkan dari diri sendiri. Lebih maksimalkan pemberian ruang produktiv untuk masyarakat.
Untuk memajukan Indonesia yang perlu dimajukan terlebih dahulu adalah generasi muda penerus bangsanya. Bantu kobarkan semangat nasionalisnya, tumbuhkan keberaniannya, serta bangun karakternya agar dapat tahan banting menghadapi segala hal, agar dapat tetap membumi walau sudah berada dilangit-langit. Dan tanamkan rasa saling memiliki satu sama lain sesama pemuda/pemudi Indonesia. Berikan pemahaman tentang bagaimana negara tempat mereka dilahirkan ini, tentang pentingnya memajukan tanah kelahiran sendiri. Biarkan pemerintah sibuk dengan masalah politiknya. Karena nasib kemajuan Indonesia di masa mendatang berada di tangan generasi muda penerus bangsanya. Jika pemudanya terpuruk, maka Indonesia akan semakin mundur.
Karena pada dasarnya, Indonesia ini sudah kaya akan segalanya. Hanya butuh penggerak awal dan pemikiran maju dari setiap generasi penerus bangsanya yang siap keluar dari zona nyaman untuk membangun Indonesia menjadi ‘Negara Maju’.




Oleh : Putri Apriliani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar